Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Ekonomi |
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Ekonomi
berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti rumah tangga dan “nomos”
yang berarti aturan. Jadi dari segi bahasa ekonomi berarti aturan rumah tangga.
Ekonomi itu adalah ilmu yang sangat luas dan mencakup hal yang banyak. Pada
tulisan kali ini kita akan membahas ayat-ayat Al-Quran tentang ilmu ekonomi.
Al-Quran mengatur
cara berdagang yang benar
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisaa’ : 29)
Kita
diwajibkan mencintai Allah dan Rasul-Nya dibandingkan perniagaan
Katakanlah:
"jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari
Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (Q.S. At-Taubah : 24)
Dan
apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah:
"Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki. (Q.S. Al-Jumu’ah : 11)
Jual
beli itu halal dan riba itu haram
Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al-Baqarah : 275)
Riba
itu haram secara total
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah :
278)
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. Ali
‘Imran : 130)
Orang-orang
yang mencari keuntungan dengan menyembunyikan beberapa hal dari Kitab Allah
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab
dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak
memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan
berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi
mereka siksa yang amat pedih. (Q.S. Al-Baqarah : 174)
Orang
yang menggunakan hartanya di jalan Allah tidak akan rugi, tetapi akan
mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat ganda
Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S.
Al-Baqarah : 261)
Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S.
Al-Baqarah : 274)
Perintah
Allah Ta’ala untuk mencari nafkah
Dan
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam
dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu,
dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala
sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Q.S. Al-Israa’ : 12)
Jangan
jadi orang yang boros
Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’ : 27)
Jangan jadi orang
yang pelit dan kikir
Maka
setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka
kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang
selalu membelakangi (kebenaran). (Q.S. At-Taubah : 76)
Sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil
Dan
janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu
berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam :
152)
Jangan jadi orang
yang curang
Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (Q.S.
Al-Muthaffifiin : 1-3)
Itulah berbagai ayat-ayat Al-Quran tentang ilmu ekonomi.
Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Al-Quran agar
kita dapat menerapkan ayat-ayat di atas ke dalam praktek hidup sehari-hari.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment