Apakah Ada Dosa Jariyah? |
Apakah ada dosa - Kalau di antara kita mungkin sudah sering mendengar mengenai
sedekah jariyah. Sedekah jariyah itu adalah sedekah dalam bentuk apa saja dan
setiap orang yang mendapatkan manfaat dari sedekah jariyah itu maka si pemberi
sedekah akan terus mendapatkan pahala meskipun dia sudah meninggal. Itu adalah
salah satu amal yang masih tetap menghasilkan pahala meskipun kita sudah tiada.
Ketiga perkara itu adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak
yang sholih.
(Baca Juga : Kisah Tafsir Mimpi Nabi Yusuf)
Kalau membahas tentang sedekah jariyah tampaknya sudah biasa, tetapi pada tulisan kali kita akan membahas mengenai dosa jariyah. Jadi dosa jariyah adalah dosa yang akan terus mengalir kepada kita meskipun kita sudah mati. Misalnya kita mengupload video maksiat di youtube, maka setiap orang yang menontonnya kita akan mendapatkan dosa meskipun kita telah mati, semakin banyak yang menonton maka semakin banyak dosa yang akan kita terima. Perhatikanlah hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut.
Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ta’ala ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang
mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapatkan dosa
keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya,
tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim)
Di dalam hadits lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia
mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.”
(HR. Muslim)
Jadi misalnya kalau kita mengajak seseorang berbuat dosa,
maka kita akan mendapatkan dosa seperti dosa orang yang kita ajak tadi tanpa
mengurangi dosanya sedikitpun. Tampaknya memang sederhana, akan tetapi kita
tidak sadar bahwa perkara sepele dosa ini bisa menyebabkan dosa kita menumpuk.
Apalagi kalau misalnya kita punya sebuah website/blog yang berisi kemaksiatan
misalnya cerita porno, tentang judi, tentang minuman keras, mengajak berbuat
dosa, dan intinya adalah kemaksiatan maka setiap orang yang melihatnya,
mengunjunginya, melakukan ajakan yang ada di dalamnya, maka semua itu dapat
menambah dosa kita bahkan terus mengalir meskipun kita sudah mati.
(Baca Juga : Daftar Website Islam Rujukan)
Janganlah kita seperti orang-orang yang mendapat siksaan di
kubur, sebagaimana yang diceritakan Al-Quran,
Kepada
mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya
Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke
dalam azab yang sangat keras." (Q.S. Al-Mu’min : 46)
Maka dari itu berhati-hatilah kita dalam berbuat. Kita tidak
tahu, bisa saja perbuatan dosa kita yang kecil dapat menyebabkan azab kepada
kita, apalagi kalau sempat kita yang mempelopori suatu dosa. Ingatlah wahai
saudara-saudaraku, ingatlah akan azab Allah yang akan diberikan kepada orang-orang
yang berdosa.
Sesungguhnya
orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka.
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan
kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka!" (Q.S. Al-Qamar :
47-48)
Saat itu pendengaran, penglihatan, kulit dan
semua anggota tubuh kita akan bersaksi tentang kita.
Dan
(ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, lalu
mereka dikumpulkan semuanya. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka,
pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang
apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Fushshilat : 19-20)
Perbuatan dosa apa saja yang kita lakukan Allah
mengetahuinya meskipun orang-orang di sekeliling kita tidak mengetahuinya.
mereka
bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal
Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya)
terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S. An-Nisaa’ : 108)
Karena sama saja bagi Allah baik itu yang sembunyi-sembunyi
maupun yang terang-terangan.
Sama
saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang
berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan
yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. (Q.S. Ar-Ra’d : 10)
Apakah kita masih mau berbuat dosa saudara-saudaraku? Jangan
sampai kita menyesal saat ruh kita dicabut. Jangan sampai kita menyesal saat
kita sudah berada di liang lahat. Jangan sampai kita menyesal saat kita sudah
berada di akhirat.
Kemudian
apakah setelah terjadinya (azab itu), kemudian itu kamu baru mempercayainya?
Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta
supaya disegerakan? (Q.S. Yunus : 51)
(Baca Juga : Nabi Muhammad Punya Banyak Istri?)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment