Benarkah Hukum Islam Kejam? |
Hukum Islam - Orang-orang nonmuslim sering sekali menghina dari
banyak hal, mulai dari menghina Allah, menghina Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, menghina Al-Quran, menghina syariat Islam, menghina ibadah
umat Islam dan masih banyak lagi yang lainnya. Misalnya saja perkara hukum
Islam, banyak orang di luar Islam mengatakan hukum Islam itu kejam, mengajarkan
kekerasan, tidak bermoral dan merendahkan manusia. Tetapi benarkah hal ini?
Benarkah hukum Islam kejam dan mengajarkan kekerasan? Simak penjelasan lengkap
pada tulisan ini.
(Baca Juga : Orang Yang Dijadikan Nama Surah)
Hukum Islam memang terkenal dengan tegas, misalnya saja
hukuman bagi orang yang berzina itu didera 100 kali, hukuman bagi orang yang
menuduh orang berzina tanpa mendatangkan saksi didera 80 kali, hukuman bagi
para pencuri dipotong tangannya. Hal itu memang termuat di Al-Quran.
+ Hukuman Bagi Pezina
Perempuan
yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nuur : 2)
+
Hukuman Bagi Orang Yang Menuduh Seseorang Berzina Tanpa Mendatangkan 4 Orang
Saksi
Dan
orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka
tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An-Nuur : 4)
(Baca Juga : Mukjizat Nabi Musa di Al-Quran)
+
Hukuman Bagi Pencuri
Laki-laki
yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Maa’idah : 38)
Hukum Islam tampaknya memang kejam, tampaknya memang keras, akan tetapi
bayangkan saja kalau itu diterapkan di Indonesia. Maka tidak akan ada lagi yang
mau melakukan pemerkosaan, tidak ada lagi yang melakukan perzinaan, tidak ada
lagi yang mau mencuri, tidak ada lagi yang korupsi. Karena apa? Karena kalau
orang ingin melakukan perbuatan-perbuatan itu mereka akan berfikir berulang
kali. Negara Indonesia pun aman dari berbagai macam tindakan kejahatan, aman,
makmur dan sentosa.
Akan tetapi sayangnya di Indonesia tidak diberlakukan hukum
Islam. Sedangkan negara-negara yang mayoritas muslim sudah menerapkannya
seperti Malaysia dan Arab Saudi. Lihatlah negara itu, negara mereka bisa
dikatakan aman dan sentosa karena tindakan kejahatan bisa diminimalisir. Karena
apa? Karena jikalau ada seseorang misalnya yang ketauan mencuri lantas dia
dipotong tangannya, lalu orang-orang yang menyaksikan pun akan takut untuk
mencuri. Jadi hukum itu harus menimbulkan efek jera total sehingga kejahatan berbagai
kejahatan yang ada bisa diatasi. Kami tidak mengatakan hukum di Indonesia
lemah, akan tetapi kurang ketat. Kenapa? Pelaku narkoba, pemerkosaan, korupsi,
dan lain sebagainya kebanyakan dihukumi penjara, itupun tidak begitu lama
bahkan bisa mendapat remisi (pengurangan jatah tahanan) misalnya saat hari
peringatan kemerdekaan. Tapi bayangkan saja kalau setiap koruptor dan pencuri
di potong tangannya, pasti tidak akan ada lagi pencuri dan koruptor di negara
kita tercinta ini.
Ketegasan hukum Islam bukan hanya berlaku untuk orang-orang
tertentu saja, akan tetapi bagi semuanya. Bahkan untuk kerabat keluarga juga
berlaku. Perhatikanlah perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
berikut ini.
“Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya,
seandainya Fatimah puteri Muhammad mencuri, aku akan memotong tangannya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Nabi Muhammad saja akan memotong tangan putri kandungnya
jika memang terbukti mencuri. Ini adalah bukti hukum Islam itu tegas, tidak
lemah dan menuntut keadilan. Sungguh besar harapan kita bersama kalau Indonesia
suatu saat akan menggunakan ini, bukan hanya memiliki segudang hikmah,
akan tetapi akan mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena hukum
Islam berasal dari langit dan hukum itulah hukum yang sebenarnya. Kita tidak
berbicara kejam tidak kejamnya, kalau misalnya ada istri anda atau ibu anda
diperkosa orang, kira-kira apa yang akan anda lakukan terhadap pelakunya?
Minimal anda minta dia dihukum dengan yang paling berat bahkan kalau bisa anda
membunuhnya sendiri. Akan tetapi saat orang lain yang menjadi korban kenapa
anda begitu kasihan dengan pelakunya? Anda mengatakan “kasihan dia loh”,
“sangat kasihan dia”, sayangnya anda tidak ada dalam posisi keluarga korban,
kalau anda di posisi keluarga korban maka anda akan menarik ucapan anda itu.
Maka dari itu sangat dibutuhkan ketegasan dalam sistem hukum agar tercipta
suasana aman dan sentosa.
(Baca Juga : Nikmat Melihat Wajah Allah)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment