Hati-Hati Bermaksiat di Kala Sepi |
(Baca Juga : Adab Membaca Al-Quran Yang Benar)
Ketahuilah, perbuatan maksiat hanyalah kenikmatan sementara
dan akan mendatangkan murka Allah Ta’ala. Allah tidak akan meridhoi setiap
perbuatan maksiat, baik itu yang nampaknya maksiat kecil maupun maksiat besar.
Allah amat murka kepada hamba-Nya yang berbuat maksiat apalagi jika hamba-Nya
itu tidak bertobat dan terus saja berbuat maksiat.
Bahkan
manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. (Q.S. Al-Qiyaamah : 5)
Perbuatan maksiat adalah salah satu cara syetan menyesatkan
umat manusia. Syetan terus saja membujuk manusia agar berbuat maksiat sehingga
jauh dari Allah ‘Azza Wa Jalla. Syetan membuat kita memandang indah perbuatan
maksiat yang kita lakukan.
Aku
mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah
menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi
mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (Q.S. An-Naml
: 24)
Itulah janji syetan kepada Allah
Iblis
menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (Q.S. Shaad : 82)
Maka dari itu kalau kita ingin berbuat
maksiat ingatlah bahwa itu adalah siasat dari syetan untuk menyesatkan kita
dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apalagi kalau kita ingin bermaksiat di
kala sepi, kita menjauh dari kebanyakan manusia, diam-diam menyendiri ke suatu
tempat dan melakukan maksiat. Kita mungkin dapat lolos dari manusia, tetapi
kita tidak akan dapat lolos dari Allah.
mereka
bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal
Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya)
terhadap apa yang mereka kerjakan. (Q.S. An-Nisaa’ : 108)
(Baca Juga : Dakwah Nabi Sholih Kepada Kaum Tsamud)
Orang-orang mungkin tidak melihat kita, orang-orang mungkin
tidak tahu kita bermaksiat. Tetapi Allah Tabaraka Wa Ta’ala tahu, Allah itu
Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui, Allah tahu kalau kita berbuat maksiat
sekalipun orang-orang tidak ada yang mengetahuinya.
Sesungguhnya
Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya;
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S.
Al-Israa’ : 30)
Allah itu selalu bersama kita di manapun
kita berada
Dialah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di
atas ‘arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan
Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Al-Hadiid : 4)
Bahkan Dia lebih dekat daripada urat leher kita sendiri
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Q.S. Qaaf
: 16)
Jangan mengira kita bisa lolos dari Allah,
meskipun umat manusia tidak tahu kita berbuat apa di kala sepi, akan tetapi
Allah tahu. Allah selalu mengawasi kita dan Dia akan menjadi saksi atas kita.
Kamu
tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Quran dan
kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di
waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar
zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak
(pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh). (Q.S. Yunus : 61)
Bukan hanya Allah saja yang mengetahui, para malaikat yang
berada di sebelah kita juga selalu mengawasi perbuatan kita.
Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Infithaar : 10-12)
Jadi berhati-hatilah kalau ingin bermaksiat di kala sepi,
fikirkanlah matang-matang kalau tidak sanggup merasakan azab Allah.
Sesungguhnya
orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami,
dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan
itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah
neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan. (Q.S. Yunus : 7-8)
Karena kelak semua rahasia kita akan dibongkar Allah dan
akan ditampakkan semuanya.
Pada
hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu
suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong. (Q.S. Ath-Thaariq : 9-10)
Taubatlah dan berhati-hatilah dalam berbuat, ingat bahwa
Allah selalu melihat kita dan ingatlah bahwa ada malaikat yang selalu mengawasi
kita.
(Baca Juga : Keutamaan Waktu Subuh di Al-Quran)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment