![]() |
Perintah Berdzikir di Al-Quran |
Dzikir artinya mengingat.
Berdzikir di sini maksudnya adalah mengingat Allah ‘Azza Wa Jalla. Wajib bagi
setiap umat Islam untuk mengingat Allah Ta’ala di mana saja dia berada. Kita bukanlah
mengingat sesuatu yang biasa, kita
bukanlah mengingat seseorang yang sekedar mampir di hidup kita. Tetapi kita
mengingat Allah Tabaraka Wa Ta’ala, Tuhan kita, Pencipta kita, Pemilik kita,
Dzat Yang Maha Esa dan Dzat Yang selama ini kita ruku’ dan sujud menyembah-Nya.
Kita mengingat Dzat yang selalu menolong kita saat kita kesusahan, Dzat Yang
selalu memberikan kita kebahagiaan, Dzat Yang menjauhkan kita dan menyelamatkan
kita dari marabahaya, Dzat yYang selalu hadir di saat suka dan duka kita, Dzat
Yang selalu mengabulkan doa-doa kita, Dzat Yang memberikan kita rezeki begitu
melimpah, Dialah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apakah kita terlalu sombong untuk
berterima kasih kepada-Nya? Apakah kita terlalu gengsi untuk mengucap syukur
kepada-Nya? Malulah kita yang sudah diberi begitu banyak kenikmatan dan rezeki
tetapi pengabdian kita kepada Allah masih sangatlah sedikit.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Matahari)
Maka dari itu sudah selayaknya bagi kita untuk mengucap
syukur kepada Allah dengan senantiasa mengingat Allah Ta’ala di mana saja kita
berada. Di dalam Al-Quran banyak sekali perintah yang menyuruh kita agar
memperbanyak dzikir (mengingat) Allah Jalla Jalaluh.
Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. (Q.S. Al-Ahzaab : 41)
Hai
orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.
(Q.S. Al-Anfaal : 45)
Maka
bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. (Q.S. Al-Waaqi’ah :
74)
Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan
dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-A’raaf : 205)
Tidak
ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.
Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat. (Q.S. Al-Baqarah : 198)
Lalu bagaimana cara kita berdzikir kepada Allah Ta’ala?
Berdzikir itu harus diucapkan dengan lisan, tidak cukup hanya dengan hati saja.
Jadi ucapan ataupun kalimat apa saja yang tujuannya untuk mengingat Allah maka
itu sudah termasuk berdzikir, misalnya bacaan “Subhanallah”, “Astaghfirullah”,
“Alhamdulillah”, “Allahu Akbar” dan bacaan-bacaan lainnya. Berdzikir juga bisa dengan
beribadah kepada Allah Ta’ala seperti membaca Al-Quran dan sholat, karena
ibadah-ibadah tersebut banyak menggunakan lisan dan tujuannya mengingat Allah.
Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 45)
Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Q.S. Thaahaa : 14)
Orang-orang yang senantiasa berdzikir mengingat Allah Ta’ala
memiliki banyak sekali keutamaan, bahkan dipuji Allah sendiri. Siapakah yang
lebih baik memuji kalau bukan dari Yang Maha Terpuji?
Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut
kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada
baginya seorang pemimpinpun. (Q.S. Az-Zumar : 23)
kecuali
orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak
menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan
orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
(Q.S. Asy-Syu’araa’ : 227)
(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali ‘Imran :
191)
Sesungguhnya
laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin,
laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan
yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Ahzaab : 35)
Bahkan Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar bagi
orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah Jalla Jalaluh.
Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi
tenang.
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S.
Ar-Ra’d : 28)
Allah mengingatkan kepada kita agar jangan sampai harta kita
dan keluarga kita menjadikan kita lalai berdzikir kepada Allah.
Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang
yang merugi. (Q.S. Al-Munaafiquun: 9)
Jangan sampai syetan menguasai kita kemudian
menjadikan kita lupa mengingat Allah.
Syaitan
telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka
itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah
golongan yang merugi. (Q.S. Al-Mujaadilah : 19)
Mulai dari sekarang perbanyaklah kita
mengingat Allah, di mana saja dan kapan saja, baik saat suka dan duka. Bahkan
ketika kita mendapat musibah maka dianjurkan bagi kita mengucapkan kalimat
istirjaa
(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Q.S. Al-Baqarah : 156)
Artinya adalah “Sesungguhnya kami milik Allah dan
kepada-Nyalah kami akan kembali”.
Semoga pembahasan ini menambah wawasan dan pengetahuan agama
kita, terlebih-lebih menambah kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
dan kitab-Nya Al-Quranul Hakim.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment