Al-Quran dan Alkitab |
Mungkin ada yang heran dengan judulnya, akan tetapi simaklah
tulisan ini secara menyeluruh agar tidak salah paham dan dapat mengambil pelajaran
dari tulisan ini.
Jadi, jikalau seseorang itu disebut Kristen karena mengikuti
ajaran Yesus Kristus, maka kami muslim lebih Kristen dari Kristen itu sendiri.
Karena kami lebih mengikuti dan lebih mematuhi ajaran Yesus Kristus.
Mengikuti ajaran Yesus salah satunya adalah dengan mentaati
Taurat, karena itu perintah Yesus sendiri. Yesus menjelaskan bahwa dia tidak
datang untuk meniadakan Taurat dan hukum para nabi, akan tetapi dia datang
untuk menggenapinya. Jadi Yesus menyuruh umatnya untuk mengikuti Taurat
"Janganlah kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah
hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang
lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga;
tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka
Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5 : 17-20)
Jadi, umat Kristen harus mengikuti Taurat alias kelima kitab
yang diyakini sebagai kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulangan).
YANG PERTAMA, YESUS MELARANG MAKAN BABI
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa wajib umat Kristen
untuk mengikuti Taurat. Di dalam Taurat dijelaskan bahwa haram memakan babi
secara mutlak.
Juga babi hutan,
karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena
bangkainya. (Ulangan 14 : 8)
Akan tetapi Alkitab telah direvisi oleh pakar Kristen,
contohnya ayat Imamat 11 : 7, seharusnya babi diganti menjadi babi hutan.
Dari Terbitan 1968 :
“Demikian juga babi,
meskipun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang tetapi tidak memamah
biak; haram bagimu. (Imamat 11 : 7)
Terbitan 1979 menjadi :
Demikian juga babi
hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu. (Imamat 11 : 7)
Akan tetapi Paulus yang tidak pernah bertatapan muka
langsung dengan Yesus malah mengubah ajaran Yesus, dia mengatakan bahwa segala
sesuatu itu suci.
Janganlah engkau
merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci,
tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung! (Roma 14 :
20)
Jadi sudah jelas bahwa babi diharamkan Yesus dan Taurat,
apakah umat Kristen lebih mengikuti Paulus dibandingkan Yesus? Kita lihat saat
ini, orang Kristen masih banyak yang memakan babi, sedangkan umat Islam tidak.
(Baca Juga : Siapa Roh Kebenaran Yang Dimaksud Yesus?)
(Baca Juga : Siapa Roh Kebenaran Yang Dimaksud Yesus?)
YANG KEDUA, YESUS MENGHARAMKAN ALKOHOL
"Janganlah
engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu
masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan
untuk selamanya bagi kamu turun-temurun. (Imamat 10 : 9)
Yesus sudah jelas menyuruh umatnya untuk mentaati Taurat
sebagaimana yang dijelaskan Matius 5 : 17-20, jadi perintah Taurat adalah
perintah Yesus dan harus diikuti. Umat Kristen banyak minum alkohol, sedangkan
umat Islam tidak?
YANG KETIGA, YESUS MEMERINTAHKAN AGAR SETIAP LAKI-LAKI DISUNAT
Di dalam Taurat dijelaskan bahwa Tuhan berfirman kepada
Abraham.
Inilah perjanjian-Ku,
yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu
setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu
dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur
delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu,
turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari
salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17 : 10-12)
Tetapi umat Kristen banyak menolak disunat karena Paulus
mengatakan bahwa sunat itu tidak wajib
Sebab bagi
orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat
tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5 :
6)
Sebab bersunat atau
tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada
artinya. (Galaia 6 : 15)
Sedangkan Yesus? Yesus saja disunat karena mengikuti perintah
Tuhan yang diperintahkan-Nya kepada Abraham dan keturunannya.
Dan ketika genap
delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang
disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2 : 21)
Kita lihat sekarang umat Kristen banyak yang tidak disunat,
akan tetapi umat Islam disunat.
Jadi, jikalau seseorang itu disebut Kristen karena mengikuti
perintah Yesus, maka kami umat muslim (Islam) lebih Kristen dibandingkan
Kristen itu sendiri. Kami lebih mematuhi apa yang Yesus perintahkan
dibandingkan umat Kristen. Terlebih lagi kami (muslim) mengikuti perintahnya
yang utama, yaitu menyembah Allah Yang Maha Esa, sedangkan umat Kristen menyembah
Yesus, padahal dia hanyalah seorang nabi.
Lalu seorang ahli
Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu,
bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya
dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: "Hukum
yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu
esa. (Markus 12 : 29)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment