Islam |
Allah berfirman :
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Sedangkan kitab-kitab pada agama lain
seperti Taurat dan Talmud (Yahudi), Alkitab (Kristen), Weda (Hindu), Tripitaka
(Buddha) dan lain-lain tidak mendapat jaminan seperti Al-Quran, sehingga wajar
saja terdapat kontradiksi di kitab-kitab tersebut, bahkan kitab seperti Alkitab
bukan sekedar mengandung kontradiksi, akan tetapi para pakar Kristennya
menambahkan ayat, menghapus ayat, dan mengubah ayat mengikuti hawa nafsu
mereka, maka tidak heran jikalau terdapat banyak kontradiksi dan beberapa
ajaran yang aneh di dalamnya.
Misalnya pada suatu ayat dikatakan Salomon memiliki 4000 kandang kuda,
sedangkan pada ayat lainnya dikatakan bahwa Salomon memiliki 400 kandang (Baca : Berapa Sebenarnya Kandang Kuda Milik Salomon?),
sedangkan ajaran yang aneh seperti memerintahkan seseorang yang sedang sekarat
untuk meminum alkohol (Baca : Ajaran Alkitab Orang Yang Mau Mati Disuruh Untuk Minum Alkohol), secara logika itu tidak mungkin datang dari Tuhan.
Karena kalau Alkitab datang dari Tuhan tidak mungkin terdapat kontradiksi dan
ajaran yang aneh. Tentang tingkah
laku orang-orang yang mengubah kitab mereka dengan tangan mereka sendiri sudah
diceritakan Allah di dalam Al-Quran
Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Q.S.
Al-Baqarah : 79)
Jadi, baik itu Taurat yang diimani Yahudi dan Alkitab yang
diimani oleh Kristen sudah banyak mengalami perubahan yang diakibatkan oleh
mereka sendiri yang merubahnya. Allah membiarkan tindakan mereka ini sehingga
telah nampak mana kitab yang dijaga oleh Allah dan mana kitab yang sengaja
Allah biarkan diubah-ubah oleh umat mereka sendiri. Sedangkan Al-Quran kalau
kita cari sampai mati pun tidak akan terdapat kontradiksi apalagi penyelewangan
ajaran di dalamnya.
Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
(Q.S. An-Nisaa’ : 82)
Jadi, hanya Al-Quran-lah yang mendapat jaminan dari Allah
secara langsung, meskipun orang-orang ingin menambahkan 1 huruf alif saja di
Al-Quran maka akan ketahuan oleh para pencetak Al-Quran, karena Allah ingin
menjaga kitab-Nya dari tangan-tangan jahil manusia. Dan Al-Quran ini diturunkan
Allah sebagai penyempurna dan pelengkap risalah Allah kepada umat manusia,
karena Taurat, Zabur dan Injil sudah tidak dijadikan pegangan lagi sejak
turunnya Al-Quran. Sehingga Al-Quran itu layaknya penyempurna kitab-kitab
sebelumnya yang telah banyak dirusak oleh umat manusia, akan tetapi kita tetap
diminta untuk mengimani kitab-kitab tersebut, artinya kita tetap mengimani
ketiga kitab selain Al-Quran itu sebagai wahyu Allah yang diwahyukan kepada
para rasul pilihan-Nya (Musa, Dawud dan ‘Isa). Jadi, dengan kita mentaati
Al-Quran kita sudah mewakili yang terdapat di Taurat, Zabur maupun Injil. Jadi,
dengan kitab saja kita sudah mengetahui mana agama yang benar dan mana agama
yang tidak benar.
Dialah
yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah : 33)
Semoga Allah memberi hidayah kepada
orang-orang kafir dan non muslim agar masuk ke dalam agama-Nya yang benar,
yaitu Islam.
0 komentar:
Post a Comment