Ilustrasi Yesus Kristus |
Salah satu kepercayaan yang dianut oleh pemeluk agama
Kristen adalah mereka mengakui Yesus telah mati untuk menebus dosa-dosa mereka.
Ini disebut juga penebusan dosa oleh darah Kristus. Tapi apakah ini benar?
Sekedar mengingatkan bahwa dosa-dosa kalian tidak ditanggung oleh Yesus, begitu
pula dosa Yesus tidak akan kalian tanggung. Karena hukum Tuhan mengatakan,
Orang yang berbuat
dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya
dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan
menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung
atasnya. (Yehezkiel 18 : 20)
Orang yang berdosa dialah yang mati. Jadi jika kalian yang
berdosa kalian sendiri yang menanggungnya, Yesus tidak akan menanggung itu
semua. Penebusan dosa umat manusia oleh darah Yesus adalah ajaran Paulus yang
diada-adakan. Ini tidak sesuai dengan prinsip Alkitab dan Paulus telah mengubah
ajaran Yesus yang sesungguhnya.
Akan tetapi jikalau kita merujuk kepada Alkitab, maka kita dapat
menarik kesimpulan bahwa Yesus sebenarnya tidak bersedia mati untuk menebus
dosa umat manusia. Kalau kita ikuti runtutan cerita di Alkitab maka kita akan
mengetahui bahwa Yesus sebenarnya tidak ingin mati dan tidak pernah ingin
menebus dosa-dosa umatnya. Di Alkitab diceritakan bahwa saat Yesus membawa
murid-muridnya ke ruang atas yang besar dan mereka makan malam. Dan pada saat
makan malam itu, di meja makan Yesus menceritakan kepada murid-muridnya bahwa
saat ia mengirimkan mereka murid-muridnya untuk berdoa dan melakukan
penyembuhan, ia mengutus mereka tanpa membawa pundi-pundi, kantong perbekalan,
kasut dan tongkat. Maka Yesus mengatakan apakah mereka kekurangan apa-apa dan
para murid pun menjawab bahwa mereka tidak kekurangan apapun. Maka Yesus pun mengatakan,
“Sekarang saya katakan kepada kalian siapa yang tidak memiliki pedang maka
juallah baju kalian untuk membeli pedang.” Kalian tahu pedang yang dimaksud
Yesus di sini bukan? Tentu saja pedang yang digunakan untuk memenggal kepala
orang. Jadi Yesus memerintahkan para muridnya untuk membeli pedang. Lalu
seseorang berkata bahwa mereka sudah memiliki dua pedang dan Yesus mengatakan
itu sudah cukup. Untuk apa pedang ini? Silahkan buka Lukas 19 ayat 27
Akan tetapi semua
seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan
bunuhlah mereka di depan mataku." (Lukas 19 : 27)
Jadi Yesus mengatakan jika ada yang tidak suka dia menjadi
rajanya maka bawalah mereka kemari dan bunuh mereka di depan mata Yesus. Dengan
apa? Tentunya dengan pedang tadi.
Maka Yesus pun menyuruh para muridnya untuk mempersenjatai
diri mereka dan para murid pun menuruti perintah Yesus. Lalu Yesus membawa
murid-muridnya menuju Taman Getsemani? Untuk apa? Apakah untuk berdoa? Apakah
tidak bisa dia berdoa di ruang atas yang besar sebelumnya? Lihatlah, ada sebuah
strategi yang dimainkan di sini. Lalu Yesus memerintahkan delapan orang
laki-laki untuk mengawal di depan gerbang
Maka sampailah Yesus
bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia
berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke
sana untuk berdoa." (Matius 26 : 26)
Lalu Yesus membawa Petrus dan dua anak Zebedeus (Yakobus dan
Yohanes) yang jago berkelahi saat itu di kalangan Yahudi dan digelari “Putra-Putra
Guntur”. Sedangkan Petrus adalah seorang jagoan.
Dan Ia membawa Petrus
dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
(Matius 26 : 37)
Yesus membawa ketiganya masuk ke dalam taman Getsemani dan
membuat garis pertahanan di dalamnya. Yesus menyuruh ketiganya untuk duduk di
situ dan menyuruh mereka untuk menjaga Yesus. Maksudnya apa? Maksud Yesus
adalah jaga dia dan kawallah dia.
lalu kata-Nya kepada
mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di
sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26 : 38)
Setelah itu Yesus melangkah lebih ke dalam, bersujud dan
berdoa kepada Tuhannya.
Maka Ia maju sedikit,
lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26 : 39)
Ayat di atas seakan mengisahkan Yesus meminta pertolongan
kepada Bapanya agar diselamatkan, terserah dengan cara apapun. Yesus merasakan
penderitaan yang mendalam. Yesus berdoa kepada Tuhannya sampai keringatnya
bercucuran begitu banyaknya. Lalu saat orang-orang Yahudi datang menemuinya
maka semangat para muridnya berubah. Padahal mereka sudah berjanji untuk
memberikan perlindungan total kepada Yesus saat di ruang atas saat makan malam.
Padahal murid-muridnya sudah dibekali dengan batu dan dua belah pedang. Kenapa
mereka tidak melindungi Yesus? Ternyata orang-orang Yahudi lebih pintar
daripada yang mereka bayangkan. Mereka mengerahkan tentara Romawi untuk perkara
ini. Akhirnya situasinya menjadi berubah total. Tentara Romawi bisa melakukan
apa saja dan membunuh para murid Yesus dengan mudahnya. Kemudian Yesus menyuruh
para muridnya untuk menaruh pedangnya
Maka kata Yesus
kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab
barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. (Matius 26 : 52)
Apakah Yesus tahu tentang ini semua? Tentu Yesus lebih fama
tentang hal ini. Akan tetapi situasinya berubah dan semangat murid-muridnya untuk
mengawalnya juga berubah. Ini memang strategi yang Yesus lakukan.
Jadi jika kita melihat pada kisah di atas sudah jelas bahwa
Yesus sebenarnya tidak ingin mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia, bahkan
dia tidak tahu sama sekali tentang hal ini. Kalau kita lihat lagi pada cerita
di atas maka Yesus berusaha membuat strategi pertahanan di sana dan berusaha
menyelamatkan dirinya, bukan untuk menyerahkan dirinya sendiri. Jadi teks
Alkitab sendiri yang menyatakan bahwa Yesus tidak tahu apa-apa tentang akidah
penebusan dosa sedikit pun. Jadi kembalilah kepada Alkitab kalian dan ikutilah
Yesus yang sebenarnya, bukannya Paulus. Jika kalian mengikuti semua ajaran
Yesus dan apa yang dia jelaskan di dalam Alkitab maka kalian tidak akan menutup
kemungkinan menjadi seorang muslim
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk Islam.
Tafsiran anda sudah salah jelas nya, apalagi mengenai Yesus yang berdoa kepada Allah Bapa.
ReplyDelete