Tata Cara Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi


Tata Cara Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi
Tata Cara Buka Puasa Sesuai Sunnah Nabi
Setiap ibadah harus sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita tidak boleh asal-asalan dalam beribadah dan membuat sebuah perkara baru dalam beragama. Barangsiapa yang melakukan ibadah tanpa ada tuntunan dan petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ibadahnya tertolak (tidak diterima). Hal ini juga berlaku pada ibadah puasa. Semua tuntunan ibadah puasa harus ada tuntunannya sesuai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik itu sahur, saat berpuasa, saat berbuka bahkan sampai qiyamul lail nya harus ada petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang tata cara buka puasa sesuai sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana tata caranya? Simak pada tulisan ini.

1. Saat adzan berkumandang atau kalau memang sudah waktu berbuka maka berdoalah sesuai dengan kehendak kita, doanya bebas, boleh menggunakan bahasa Indonesia dan mintalah apa saja kepada Allah, baik itu hajat dunia maupun akhirat. Jadi sebelum berbuka kita berdoa bebas sesuai dengan keinginan kita, karena saat seperti inilah salah satu waktu mustajab berdoa. Dalilnya adalah hadits berikut,

Dari Abu Hurairah radhiyalllahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga doa yang tidak tertolak : (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terdzholimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Asqolani)

Dalam riwayat lain,

Dari Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah)

2. Lalu makanlah hidangan berbuka kita, jangan lupa memulainya dengan “bismillaah”. Disunnahkan memakan kurma basah, kalau tidak ada bisa dengan kurma kering, dan kalau tidak ada bisa dengan air saja. Setelah itu baca hamdalah atau doa sesudah makan. Jadi di sini berlaku tata cara makan seperti biasa. Kalau lupa membaca basmalah di awal, maka saat kita teringat bacalah “bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Al-Albani).

Dalil disunnahkannya memakan kurma saat berbuka adalah,

Anas bin Malik radhiyalllahu ‘anhu menceritakan bahwa, “Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam terbiasa berbuka dengan beberapa biji kurma basah sebelum shalat maghrib. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa biji kurma kering. Jika tidak ada, beliau minum beberapa tegak air.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, disahihkan oleh Syu’aib Al-Arnauth)

3. Setelah itu kita membaca doa sesudah berbuka. Sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dzahabadzh dzhoma’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru Insya Allah” (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah dan pahala telah ditetapkan Insya Allah).”

Hal ini sebagaimana hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau menceritakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika telah berbuka menyebutkan doa di atas. (HR. Abu Daud, dihasankan oleh Syeikh Al-Albani).

Sedangkan lafadz yang sering beredar di masyarakat kita “Allahumma laka shumtu wa bika amantu…..” itu berdasarkan hadits yang lemah. Maka dari itu kita sudah selayaknya memperbaiki hal ini setelah tahu kebenarannya.

Itulah berbagai adab cara berbuka puasa sesuai tuntunan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita dapat mengamalkannya dan semoga kita bisa tetap terus tegak di atas sunnah-sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment