Ayat Nur (Cahaya) di Al-Quran |
Di dalam Al-Quran banyak sekali penyebutan untuk ayat-ayat
tertentu misalnya ayat Kursi, ayat Nur, dan lain sebagainya. Penyebutan
ayat-ayat tersebut yang sedikit berbeda dikarenakan kandungan isi dan
keutamaannya yang begitu besar. Contohnya saja ayat Kursi yang merupakan ayat
yang dapat menjaga kita dari syetan, ayat yang sangat dianjurkan setelah sholat
wajib, ayat yang dianjurkan dibaca saat sebelum tidur dan lain sebagainya. Pada
tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat Nur (Cahaya) di Al-Quran.
Jadi pada Surah An-Nuur (Surah ke-24) ada namanya ayat Nur. Ayat ini begitu
agung karena kandungannya yang luar biasa dan sangat penting untuk
diperhatikan. Ayat tersebut adalah,
Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S. An-Nuur : 35)
Ayat di atas sangat indah dan begitu agung.
Ayat di atas menjelaskan tentang sifat cahaya Allah Jalla Jalaluh.
Setelah menjelaskan mengenai sifat
cahaya-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberitahu kita di mana kita bisa
mendapatkan cahaya tersebut dan siapa saja yang mendapatkan cahaya itu pada
ayat selanjutnya.
Bertasbih
kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan
disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang
tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang. (Q.S. An-Nuur : 36-37)
Setelah itu Allah ‘Azza Wa Jalla menjelaskan
apa balasan yang diberikan kepada orang-orang tersebut.
(Mereka
mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka
(dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan
supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada
siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (Q.S. An-Nuur : 38)
Ayat Nur ini sangat bagus sekali jikalau
kita hafal karena dengan menghafalnya kita bisa lebih mendalami maknanya dan
dapat meresapi pesan yang terkandung di dalamnya lebih lagi. Memang ayat Nur
ini sangat panjang, akan tetapi maknanya begitu dalam. Tidak perlalu terlalu
cepat dalam menghafalnya, yang terpenting kita dapat mentadabburi ayat Nur ini.
Jadi itulah sedikit pembahasan mengenai ayat
Nur (ayat Cahaya) di dalam Al-Quran. Semoga pembahasan ini bisa membuat kita
lebih mencintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan lebih mencintai kitab-Nya
Al-Quranul ‘Adzhim. Tulisan ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan umat
Islam terhadap Al-Quran. Karena jarang sekali ada orang yang membahas hal ini
dan mengangkat pembahasan ini, maka dari itu kami membahasnya yang tidak lain
untuk membagikan pengetahuan mengenai Al-Quran.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment