Apakah Surah Maryam Ayat 71 Umat Islam Masuk Neraka? |
Saya pernah melihat di internet yang mengatakan bahwa setiap
muslim itu masuk neraka. Mereka berdalil dengan Surah Maryam ayat ke-71. Ayat
itu berbunyi,
Dan
tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Q.S. Maryam : 71)
(Baca Juga : Apakah Maryam Bagian Dari Trinitas?)
Lalu benarkah hal tersebut? Benarkah kita setiap umat Islam
akan masuk ke dalam neraka?
Sebelumnya mari kita lihat konteksnya yang dimulai dari ayat
ke-70,
Dan
kemudian Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya dimasukkan
ke dalam neraka. (Q.S. Maryam : 70)
Jadi pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa Allah-lah yang
paling mengetahui siapa yang dimasukkan ke dalam neraka. Lalu setelah itu Allah
melanjutkan ayatnya,
Dan
tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (Q.S. Maryam : 71)
Kata “waariduhaa” di sini memang berarti “mendatanginya (neraka
itu)”, tetapi di sini bukan berarti bermakna “memasuki”. Kata “wariduhaa” pada
ayat ini sebenarnya bermakna “melewati”. Misalnya seperti ini, Fulan mendatangi
Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta. Akan tetapi itu tidak berarti si Fulan
masuk ke dalam Gelora Bung Karno dan bermain bola di dalamnya, bisa saja si
Fulan hanya melewatinya saja dan berlari pagi di sekitarnya. Tetapi si Fulan
sudah dianggap memasuki Gelora Bung Karno karena itu sudah termasuk area
Stadion. Lalu dari mana kita mengetahuinya si Fulan masuk ke dalam stadion atau
hanya sekedar melewatinya? Kita harus lihat penjelasan si Fulan dan
keterangannya. Hal itulah yang kita lihat pada Surah Maryam ini, kita harus
melihat dari segi bahasanya dan konteksnya agar mengetahui makna sesungguhnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap umat manusia kelak
akan dihadapkan dengan yang namanya “Jembatan Shirath” yang diletakkan di atas
neraka Jahannam. Kita semua akan melewatinya, baik itu orang yang beriman
maupun yang ingkar. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan pada hadits berikut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dan dibentangkanlah
shirath di atas permukaan neraka Jahannam. Maka aku dan umatku menjadi orang
yang pertama kali melewatinya. Dan tiada yang berbicara pada saat itu kecuali
para rasul. Dan doa para rasul pada saat itu : “Ya Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah.. di antara mereka ada yang tertinggal dengan sebab amalannya dan
di antara mereka ada yang dibalasi sampai ia selamat.” (HR. Muslim)
(Baca Juga : Begitu Cintanya Nabi Muhammad Kepada Kita)
Orang yang beriman akan selamat dan berhasil melalui
titian/jembatan sirath meskipun ada yang melalui proses yang cukup panjang.
Akan tetapi bagi orang yang ingkar maka akan jatuh masuk ke dalam neraka
Jahannam.
“Orang mukmin (berada)
di atasnya (shirath), ada yang secepat kedipan mata, ada yang secepat kilat,
ada yang secepat angin, ada yang secepat kuda yang amat kencang berlari, dan
ada yang secepat pengendara. Maka ada yang selamat setelah tertatih-tatih dan
ada pula yang dilemparkan ke dalam neraka. Mereka yang paling terakhir
merangkak secara pelan-pelan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah yang dimaksud Allah pada ayat selanjutnya,
Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang
yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Q.S. Maryam : 72)
Jadi makna “mendatangi” neraka tidak bisa diartikan sebagai “memasuki”
karena dari segi bahasanya bermakna “melewati”. Kenapa terjemahannya
menggunakan kata “mendatangi”? Karena melewati itu bisa dikatakan dengan
mendatangi, sehingga tampaknya itu bukanlah masalah yang besar. Ketika kita
berada di jembatan Shirath kita memang tidak masuk ke dalam nerakanya, akan
tetapi bisa dikatakan kita memasuki areanya karena berada di atas neraka itu.
Di sinilah banyak sekali persepsi orang yang salah, terutama orang-orang
nonmuslim yang berusaha menggoyahkan keimanan umat Islam. Jadi tidak benar
bahwa setiap umat Islam akan masuk ke dalam neraka, tetapi setiap umat Islam
akan melewatinya (jembatan shirath) dan yang beriman akan selamat. Tetapi yang
sudah pasti masuk neraka adalah orang-orang kafir yang ingkar kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Dan
orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan
sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.
Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. (Q.S. Faathir : 36)
Memang banyak cara yang dilakukan oleh orang-orang kafir
untuk meruntuhkan keimanan kita umat Islam. Mereka menggunakan berbagai cara
agar Islam itu ada kekurangannya dan terlihat kesesatannya. Padahal cara
tersebut tidak akan pernah berhasil, karena Islam tidak memiliki kekurangan
sedikitpun. Islam itu sempurna, Allah sendiri yang telah menyempurnakan agama
ini.
..Pada
hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab
itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu… (Q.S. Al-Maa’idah :
3)
Bukan hanya itu saja, Allah juga memenangkan agama Islam
dibandingkan agama-agama lainnya di dunia.
Dialah
yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah : 33)
Dia-lah
yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Q.S.
Al-Fath : 28)
(Baca Juga : Kumpulan Doa-Doa di Al-Quran)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment