Kenapa Al-Quran Lebih Istimewa Dibandingkan Kitab Lainnya? |
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewahyukan Al-Quran kepada
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Al-Quran adalah penyempurna dan
pelengkap risalah wahyu kepada umat manusia. Al-Quran adalah kitab terakhir
yang diturunkan Allah Ta’ala. Sebelumnya sudah terdapat kitab-kitab dan suhuf
seperti Taurat, Zabur, Injil, suhuf Ibrahim, suhuf Musa dan lain sebagainya.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengapa Al-Quran lebih istimewa
dibandingkan kitab Allah yang lainnya (Taurat, Zabur dan Injil). Simak
selengkapnya pada tulisan ini.
(Baca Juga : Doa-Doa Nabi Sulaiman di Al-Quran)
Al-Quran diwahyukan
oleh Allah Yang Maha Mulia
Al-Quran adalah kitab yang mulia karena memuat firman Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dan memang dimuliakan Allah Jalla Jalaluh. Bahkan Allah
Ta’ala bersumpah dengan Al-Quran,
Qaaf.
Demi Al Quran yang sangat mulia. (Q.S. Qaaf : 1)
Al-Quran diturunkan oleh Allah Yang Maha Pengasih, Yang Maha
Penyayang, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Mulia
Diturunkan
dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S. Fushshilat : 2)
Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha Mulia,
(Q.S. Al-Buruuj : 14-15)
Al-Quran diturunkan
melalui perantaraan malaikat yang sangat mulia
Al-Quranul Karim diwahyukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala
melalui perantaraan malaikat yang sangat mulia, pemimpin para malaikat, dialah
Jibril.
Katakanlah:
"Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al-Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi
orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah : 97)
Dan
sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 192-193)
Sedangkan kitab lainnya seperti Taurat, Zabur dan Injil
langsung diturunkan Allah kepada para rasul-Nya tanpa perantaraan malaikat
Jibril.
Al-Quran diturunkan
di tempat yang paling mulia
Al-Quranul Karim diturunkan hanya di dua kota, yaitu Mekkah
dan Madinah. Inilah dua kota paling mulia yang telah diberkahi oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah dengan kota
Mekkah.
Aku
benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), (Q.S. Al-Balad : 1)
dan
demi kota (Mekah) ini yang aman, (Q.S.
At-Tiin : 3)
Sedangkan keutamaan kota Madinah disebutkan dalam banyak
hadits, salah satunya adalah
Kota
Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang
meninggalkan kota Madinah karena benci kepadanya, kecuali Allah akan
menggantikannya dengan orang yang lebih baik darinya, dan tidaklah seseorang
tetap tegar atas kesusahan dan kesulitan kota Madinah, niscaya aku akan menjadi
saksi dan pemberi syafa’at baginya pada hari kiamat. (HR. Muslim)
Ada surat Al-Quran yang hanya diturunkan di kota Mekkah, ada
yang hanya diturunkan di kota Madinah, dan ada pula surat yang sebagian ayatnya
diturunkan di kota Mekkah dan sebagian lainnya di kota Madinah.
Al-Quran diturunkan
kepada nabi yang sangat mulia
Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang mulia,
yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sesungguhnya
Al-Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang
mulia, (Q.S. Al-Haaqqah : 40)
Al-Quran diturunkan
di bulan yang mulia
Al-Quran diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan, bulan
yang amat mulia dan satu-satunya bulan yang disebutkan di Al-Quran. Keutamaannya
dijelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al-Quran itu sendiri.
Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur. (Q.S. Al-Baqarah : 185)
Al-Quran diturunkan
di malam yang amat mulia
Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadr (Malam
Kemuliaan), yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar. (Q.S. Al-Qadr : 1-5)
Al-Quran diturunkan
dalam bahasa yang mulia
Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab, bahasa yang paling
mulia dibandingkan bahasa lainnya di muka bumi ini. Bahasa yang paling mudah
dimengerti dan bahasa persatuan umat Islam.
Kitab
yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui, (Q.S. Fushshilat : 3)
(Ialah)
Al-Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya
mereka bertakwa. (Q.S. Az-Zumar : 28)
Al-Quran diturunkan
berangsur-angsur
Al-Quranul Karim diturunkan secara berangsur-angsur, tidak
sekali turun seperti kitab-kitab sebelumnya. Hal itu tentu saja ada maksudnya.
Dan
Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (Q.S.
Al-Israa’ : 106)
Berkatalah
orang-orang yang kafir: "Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya
sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan
Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (Q.S. Al-Furqaan : 32)
Maka dari itu umumnya setiap ayat Al-Quran
memiliki nuzulul Quran, yaitu sebab turunnya ayat sehingga isinya mendapat
perhatian lebih dari para pemeluknya.
Al-Quran adalah
satu-satunya kitab yang mendapat jaminan dijaga dan dipelihara Allah Tabaraka
Wa Ta’ala.
Kitab-kitab sebelum Al-Quran tidak mendapat jaminan
penjagaan dari Allah sehingga isinya pun berubah seiring perkembangan zaman.
Sedangkan Al-Quran mendapat jaminan dari Allah akan dipelihara dan dijaga.
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Itulah keutamaan Al-Quran yang menjadikannya begitu istimewa
dibandingkan kitab-kitab lainnya. Al-Quran diturunkan oleh Allah Yang Maha
Mulia, melalui malaikat yang mulia, kepada nabi yang mulia, di tempat yang
mulia, dengan bahasa yang mulia dan pada malam yang mulia. Al-Quran diturunkan
secara berangsur-angsur dan mendapat jaminan penjagaan langsung dari Allah
‘Azza Wa Jalla. Berbeda dengan kitab Allah yang sebelumnya, yang diturunkan
sekali turun dan tidak mendapat jaminan penjagaan dari Allah. Kitab-kitab
lainnya juga tidak diturunkan melalui malaikat Jibril, jadi diterima langsung
dari Allah. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi kita semua dan menambah iman
kita terhadap Al-Quranul Karim, sehingga kita bisa lebih taat terhadap Islam
dan lebih yakin terhadap kebenaran Al-Quran.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment