4 Syarat Utama Menjadi Tuhan Menurut Al-Quran |
Dari zaman dulu banyak sekali orang-orang yang mengaku sebagai
Tuhan. Bukan itu saja, bahkan ada orang yang diangkat menjadi Tuhan oleh
orang-orang. Inilah akidah yang berusaha menyesatkan umat manusia dari
kodratnya yang sesungguhnya. Pada dasarnya Tuhan itu bukanlah sebuah pemberian
ataupun apa, akan tetapi Tuhan itu adalah Tuhan, Dia tahu bahwa Dia adalah
Tuhan, Dia bukan diangkat menjadi Tuhan dan mengaku-ngaku sebagai Tuhan, akan
tetapi Dia memanglah Tuhan dan Tuhan dari dulu sama dan tidak akan pernah
berubah sampai kapanpun. Tetapi Al-Quran membuat kita lebih mengenali Tuhan,
Al-Quran membantu kita agar kita lebih mengenali dan lebih mengetahui tentang
Tuhan. Jadi di dalam Al-Quran kita diberitahu bahwa untuk disebut Tuhan dan
kelayakannya menjadi Tuhan maka seseorang itu haruslah diuji terlebih dahulu,
sehingga kita benar-benar yakin apakah dia Tuhan ataukah tidak. Karena apa?
Karena akhir-akhir ini di antara kita banyak sekali dilakukan penyelewengan
akidah yang sangat menyesatkan, bahkan dengan menambahkan sedikit bumbu
kedustaan seseorang bisa terjerumus ke dalam lembah kesesatan. Jadi apa yang
Al-Quran katakan agar seseorang itu Tuhan atau tidak?
YANG PERTAMA, Dia
adalah satu dan tidak ada lagi yang lainnya.
Katakanlah:
"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlash : 1)
Jadi Tuhan itu hanyalah satu, jika lebih
maka pasti ada yang bukan Tuhan.
YANG
KEDUA, Dia adalah tempat bergantungnya segala sesuatu.
Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Q.S. Al-Ikhlash : 2)
Jadi Tuhan itu tempat tumpuan segala
sesuatu, tempat mengadu, tempat memohon, tempat meminta, dan Tuhan memang
bersedia untuk itu semua. Jadi jika ada orang yang mengaku Tuhan yang
membutuhkan sesuatu kepada seseorang maka pastilah dia bukan Tuhan. Jika dia
memohon dan meminta sesuatu maka dia bukanlah Tuhan. Karena Tuhan tidak mungkin
memohon, karena Dia Maha Kuasa dan Dia Maha Perkasa.
YANG
KETIGA, dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Dia
tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (Q.S. Al-Ikhlash : 3)
Jadi jika ada orang yang mengaku bahwa dia
Tuhan akan tetapi dia itu memiliki ayah atau memiliki ibu pasti dia bukanlah
Tuhan. Dan jika ada orang yang mengakui bahwa dia Tuhan akan tetapi dia
memiliki anak dan keturunan maka dia pasti bukanlah Tuhan. Karena Tuhan
tidak punya keluarga, Tuhan tidak punya keturunan dan Tuhan tidak memiliki
silsilah keturunan.
YANG
KEEMPAT, tidak ada yang bisa menyamainya, tidak ada yang bisa menandinginya dan
tidak ada yang bisa mengalahkannya
dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al-Ikhlash : 4)
Jika ada seseorang yang mengaku Tuhan akan tetapi ada yang
lebih hebat darinya atau dia tidak berkuasa apapun maka dia pasti buakn Tuhan.
Jika ada seseorang yang mengaku Tuhan tetapi ada yang setara dengan dia dan
lebih berkuasa dari dia maka pasti dia bukanlah Tuhan. Karena Tuhan itu Maha
Hebat, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Melihat dan Maha segala-galanya.
Jadi jika ada seseorang yang mengaku Tuhan atau diangkat
Tuhan oleh orang-orang maka setidaknya dia harus memenuhi keempat syarat yang
sudah diberikan Al-Quran. Jika dia lolos dengan tes yang diberikan Al-Quran
maka dia adalah Tuhan. Akan tetapi jika ada satu saja tes Al-Quran yang tidak
lolos maka dia bukanlah Tuhan. Misalnya, Yesus dianggap dan dijadikan Tuhan
oleh orang-orang Kristen. Yesus sudah pasti gagal pada tes yang ketiga, karena
dia memiliki ibu dan bahkan disebutkan Alkitab bahwa kakek buyutnya adalah Nabi
Daud. Meskipun Yesus lolos pada tes pertama, kedua dan keempat, akan tetapi
jika dia gagal pada tes yang ketiga maka dia bukanlah Tuhan. Contoh lainnya
adalah Sidharta Gautama yang dianggap Tuhan oleh banyak orang Buddha, Sidharta
Gautama juga pasti gagal pada tes ketiga karena disebutkan bahwa dia memiliki
orangtua, bahkan keluarganya sangat terpandang. Jadi siapa saja yang mengaku
Tuhan ataupun diakui oleh orang-orang sebagai Tuhan maka teslah dia dengan tes
yang diberikan Al-Quran. Jika dia lolos kami tidak segan-segan menerimanya
sebagai Tuhan, akan tetapi buktinya harus jelas dan harus rasional. Misalnya ada
orang yang diangkat menjadi Tuhan, akan tetapi tidak jelas siapa dia, namanya
siapa, bagaimana dia, sifatnya bagaimana, karena tidak mungkin ada Tuhan yang
seperti itu modelnya.
Jadi secara penalaran dan logika jika ada yang lolos tes
Al-Quran tersebut, dia pastilah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak ada yang bisa memenuhi
syarat-syarat yang diajukan Al-Quran kecuali Dia. Karena selain daripada Dia
pastilah ciptaan-Nya. Jadi tes yang diberikan Al-Quran tersebut membantu kita
lebih mengenali Tuhan, mana tau ada yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan atau
jelmaan Tuhan. Nah kita bisa menggunakan tes yang diberikan Al-Quran, atau mana
tau ada orang yang dianggap Tuhan oleh orang-orang, kita bisa menggunakan tes
uji yang diberikan Al-Quran. Dengan tes tersebut tentu saja kita akan semakin
mudah mengenali siapa Tuhan sebenarnya dan lebih mencintai-Nya.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment