Ternyata Ini Sebab Kita Menjadi Pelupa |
Sebagai manusia biasa tentu saja kita sering berbuat salah dan
lupa karena manusia memang tempatnya salah dan lupa. Setiap harinya itu kita
bisa berbuat banyak sekali kesalahan, bahkan dalam satu jam saja kita bisa
berbuat kesalahan. Maka dari itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menjatuhi dosa
terhadap orang yang lupa/khilaf, tetapi dosa itu terhitung jika dilakukan
dengan sengaja. Karena kealpaan maupun lupa itu sulit sekali terhindarkan dari
diri kita.
…Dan
tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada
dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (Q.S. Al-Ahzaab : 5)
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Cinta)
Kita mungkin pelupa, sering melakukan
kesilapan dan kealpaan. Tetapi Tuhan kita semua, Allah Tabaraka Wa Ta’ala
tidaklah pelupa.
Dan
tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.
Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di
belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu
lupa. (Q.S. Maryam : 64)
Mungkin kita ada yang bertanya-tanya dari mana asal mulanya mengapa
kita bisa jadi pelupa. Alasannya adalah disebabkan kakek kita yakni Adam ‘alaihissalam.
Hal itu dijelaskan di dalam hadits panjang berikut ini.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, "Setelah menciptakan Adam,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengusap punggungnya, maka berjatuhanlah setiap jiwa
di mana Allah-lah Pencipta mereka dari keturunan Adam hingga hari kiamat. Allah
juga menjadikan kilatan cahaya di antara dua mata setiap manusia. Selanjutnya
Allah memperlihatkan mereka kepada Adam dan iapun bertanya, 'Wahai Tuhanku,
siapakah mereka itu?' Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, 'Mereka adalah
keturunanmu.' Saat itu, Adam melihat salah seorang dari mereka dan ia kagum
dengan kilatan cahaya yang ada di antara dua matanya. ia bertanya, 'Wahai
Tuhanku, siapakah orang itu?' Allah berfirman, 'la adalah seorang laki-laki
dari keturunan terakhirmu. Namanya adalah Daud.' Adam bertanya lagi, 'Wahai Tuhanku, berapa umur yang Engkau
berikan kepadanya?' Allah berfirman, 'Enam puluh tahun.' Adam berkata, 'Wahai
Tuhanku, tambahkanlah empat puluh tahun dari umurku pada umurnya.' Ketika umur
Adam sudah habis, malaikat maut pun menemuinya. Melihat kedatangannya, Adam
berkata, 'Bukankah umurku masih tersisa empat puluh tahun lagi?' Malaikat maut
menjawab, 'Bukankah sudah kamu berikan kepada Daud?' —Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda— Adam
mengingkari hal itu, maka keturunannya pun melakukan pengingkaran dan ternyata
Adam juga bisa lupa, maka keturunannya pun bisa lupa. Adam juga bisa melakukan
kesalahan maka keturunannya juga bisa melakukan kesalahan." (HR. Tirmidzi)
Abu 'Isa berkata, "ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan dari selain jalan ini dari Abu Hurairah radhiyallahu ta'ala 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jadi dikarenakan Nabi Adam ‘alaihissalam itu bisa lupa maka
keturunannya pun bisa lupa. Nabi Adam melakukan pengingkaran, maka keturunannya
pun melakukan pengingkaran. Nabi Adam ‘alaihissalam juga bisa melakukan
kesalahan, maka keturunannya pun bisa melakukan kesalahan.
Lalu darimana sebenarnya lupa itu datang? Jawabannya adalah dari
syetan. Syetanlah yang membuat murid Nabi Musa ‘alaihissalam lupa menceritakan
tentang ikan yang berjalan ke laut dengan cara yang aneh.
Muridnya
menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu
tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak
adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali." (Q.S. Al-Kahf :
63)
Syetan pula yang membuat teman satu penjara Nabi Yusuf lupa
menceritakan keadaan Nabi Yusuf kepada tuannya.
Dan
Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka
berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan
dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia
(Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya. (Q.S. Yusuf : 42)
Syetan pula yang membuat kita lupa mengingat Allah
Syaitan
telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka
itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah
golongan yang merugi. (Q.S. Al-Mujaadilah : 19)
Al-Quranul Karim memberikan solusi dan obat paling manjur kalau
kita lupa.
…..Dan
ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan
Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada
ini." (Q.S. Al-Kahf : 24)
Jangan sekali-kali kita lupa kepada Allah Ta’ala.
Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang
fasik. (Q.S. Al-Hasyr : 19)
Itulah pembahasan tentang penyebab umat
manusia menjadi pelupa. Semoga pembahasan ini menambah khazanah pengetahuan
agama kita dan menjadikan kita agar selalu ingat kepada Allah.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment