Ternyata Ini Sebab Kita Menjadi Pelupa



Ternyata Ini Sebab Kita Menjadi Pelupa
Ternyata Ini Sebab Kita Menjadi Pelupa


Sebagai manusia biasa tentu saja kita sering berbuat salah dan lupa karena manusia memang tempatnya salah dan lupa. Setiap harinya itu kita bisa berbuat banyak sekali kesalahan, bahkan dalam satu jam saja kita bisa berbuat kesalahan. Maka dari itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menjatuhi dosa terhadap orang yang lupa/khilaf, tetapi dosa itu terhitung jika dilakukan dengan sengaja. Karena kealpaan maupun lupa itu sulit sekali terhindarkan dari diri kita.

…Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Ahzaab : 5)


Kita mungkin pelupa, sering melakukan kesilapan dan kealpaan. Tetapi Tuhan kita semua, Allah Tabaraka Wa Ta’ala tidaklah pelupa.

Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa. (Q.S. Maryam : 64)

Mungkin kita ada yang bertanya-tanya dari mana asal mulanya mengapa kita bisa jadi pelupa. Alasannya adalah disebabkan kakek kita yakni Adam ‘alaihissalam. Hal itu dijelaskan di dalam hadits panjang berikut ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setelah menciptakan Adam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengusap punggungnya, maka berjatuhanlah setiap jiwa di mana Allah-lah Pencipta mereka dari keturunan Adam hingga hari kiamat. Allah juga menjadikan kilatan cahaya di antara dua mata setiap manusia. Selanjutnya Allah memperlihatkan mereka kepada Adam dan iapun bertanya, 'Wahai Tuhanku, siapakah mereka itu?' Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, 'Mereka adalah keturunanmu.' Saat itu, Adam melihat salah seorang dari mereka dan ia kagum dengan kilatan cahaya yang ada di antara dua matanya. ia bertanya, 'Wahai Tuhanku, siapakah orang itu?' Allah berfirman, 'la adalah seorang laki-laki dari keturunan terakhirmu. Namanya adalah Daud.' Adam bertanya lagi, 'Wahai Tuhanku, berapa umur yang Engkau berikan kepadanya?' Allah berfirman, 'Enam puluh tahun.' Adam berkata, 'Wahai Tuhanku, tambahkanlah empat puluh tahun dari umurku pada umurnya.' Ketika umur Adam sudah habis, malaikat maut pun menemuinya. Melihat kedatangannya, Adam berkata, 'Bukankah umurku masih tersisa empat puluh tahun lagi?' Malaikat maut menjawab, 'Bukankah sudah kamu berikan kepada Daud?' —Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda— Adam mengingkari hal itu, maka keturunannya pun melakukan pengingkaran dan ternyata Adam juga bisa lupa, maka keturunannya pun bisa lupa. Adam juga bisa melakukan kesalahan maka keturunannya juga bisa melakukan kesalahan." (HR. Tirmidzi)


Abu 'Isa berkata, "ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan dari selain jalan ini dari Abu Hurairah radhiyallahu ta'ala 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Jadi dikarenakan Nabi Adam ‘alaihissalam itu bisa lupa maka keturunannya pun bisa lupa. Nabi Adam melakukan pengingkaran, maka keturunannya pun melakukan pengingkaran. Nabi Adam ‘alaihissalam juga bisa melakukan kesalahan, maka keturunannya pun bisa melakukan kesalahan.
Lalu darimana sebenarnya lupa itu datang? Jawabannya adalah dari syetan. Syetanlah yang membuat murid Nabi Musa ‘alaihissalam lupa menceritakan tentang ikan yang berjalan ke laut dengan cara yang aneh.

Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali." (Q.S. Al-Kahf : 63)

Syetan pula yang membuat teman satu penjara Nabi Yusuf lupa menceritakan keadaan Nabi Yusuf kepada tuannya.

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya. (Q.S. Yusuf : 42)

Syetan pula yang membuat kita lupa mengingat Allah

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (Q.S. Al-Mujaadilah : 19)

Al-Quranul Karim memberikan solusi dan obat paling manjur kalau kita lupa.

…..Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini." (Q.S. Al-Kahf : 24)

Jangan sekali-kali kita lupa kepada Allah Ta’ala.
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al-Hasyr : 19)

Itulah pembahasan tentang penyebab umat manusia menjadi pelupa. Semoga pembahasan ini menambah khazanah pengetahuan agama kita dan menjadikan kita agar selalu ingat kepada Allah.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment